Selasa, 02 Maret 2010
Ternyata Ada Tukang Tambal Ban Keliling
Kemarin pagi, ketika saya sedang melakukan perjalanan dari kantor menuju tempat fotokopi, tiba-tiba saja di dekat perempatan Pandaan ban belakang motor saja mendadak dangdut, eh salah, maksud saya, tiba-tiba saja ban belakang motor saya mendadak bocor,
Walah-walah, jadi jengkel setengah mateng, asyeeem… Udah gitu, setelah saya memejamkan mata dalam rangka memutar memori otak untuk mengingat lokasi tambal ban terdekat, wah, ternyata jauh banget, butuh mendorong motor 500 meter lebih dan harus mengeluarkan 5 liter keringat tubuh. *ini apa toh?
Akhirnya saya putuskan melanjutkan acara mendorong motor ke tempat fotokopi terlebih dahulu, udah tinggal jarak sekitar 50 meteran. Nah, ternyata baru mendorong motor, di depan ada pemandangan yang baru pertama kali saya lihat, di samping jalan tepat dekat saya akan fotokopi (di dekat Masjid Taqwa), ada tukang tambal ban keliling yang lagi menambal ban 2 motor yang senasib dengan motor saya. Alhamdulillah, gak jadi jalan ngos-ngosan sambil mendorong motor menuju tempat tambal ban deh. Dan saya bisa antri menunggu ban motor ditambal sambil fotokopi, uhuy..
Hmm, tambal ban keliling sepertinya hal yang baru ya? (setidaknya di daerah saya baru kali ini saya temui). Bapak paruh baya tersebut sepertinya menggunakan metode menjemput bola, dia menawarkan jasa tambal ban keliling dibandingkan tambal ban dengan menetap seperti kebanyakan saat ini. Yang jelas tukang tambal ban keliling tidak akan melakukan strategi menunggu ”mangsa” yang bannya bocor akibat tertusuk paku atau semacamnya, (kan selama ini ada pemikiran negatif bahwa tukang tambal ban ada saja yang menaruh jebakan paku di dekat tempat dia membuka layanan tambal ban agar mendapat lebih banyak pelanggan). Jadi tukang tambal ban keliling tidak termasuk yang seperti itu, karena bekerja yang efektif dan area lebih luas dan bisa mangkal dimana saja.
Bagaimanapun, saya ucapkan terima kasih kepada bapak tukang tambal ban keliling yang sudah membantu menambal ban motor saya sehingga saya tidak perlu susah-susah mendorong motor lebih jauh lagi dan bisa langsung kembali ke kantor. Dan sebelum kembali, saya sempatkan memotretnya buat gambar posting ini, hehe.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
4 komentar:
njaluk no hape ne dunk , sopo ngerti jadi korban ban kempes selanjutnya wkwkwk... inovasi baru pak lik, kueren!!!!!!, gue suka gaya loe
nah, lha iya itu, tau gitu minta nomor hapenya, sapa tahu juga bapaknya bisa delivery order, jadi pas ban bocor tinggal telp dia yang nyamperin, hoho
aku pernah gek jogja... cidek terminal..tambal ban keliling..aku mbayar SIM gara2 gak nggowo duwek.
wah, berarti wes mulai mbiyen ono tambal ban keliling ya gek daerah liyo... untunge wingi aku gowo duwit dadi gak sampe bayar SIM, wekekek
Posting Komentar